Catatanku
Matahari
telah turun di peraduannya , terang telah terhenti sejenak berganti dengan
gelap yang indah di malam ini, begitu juga dengan hari ini akan segera
berakhir, libur yang aku nantikan akan segera berakhir, kembali lagi esok hari melaksanakan
rutinitas yang biasa aku lakukan , ya.. mengajar sudah menjadi rutinitas baruku
sejak awal tahun ini.
Tak
disangka Tuhan sungguh baik, ini adalah jawaban doaku selama ini, aku ingin
bekerja di sela sibuknya aktivitas kuliahku entah mengapa sejak aku bekerja
kehidupanku serasa berubah, tak ada lagi waktu untuk bermain, harus bisa
menyesuaikan waktu dengan tugas kuliah yang semakin hari semakin menumpuk, bahkan
aku harus mengorbankan kegiatan organisasi yang sudah hampir satu tahun aku
geluti, perlahan aku mulai meninggalkannya, organisasi yang mengajarkanku
banyak hal bukan hanya sekedar menjalankan program kerja dari organisasi itu,
namun dari situ aku belajar arti kebersamaan yang begitu erat terjalin,
terimakasih buat teman ismkmi, teman seperjuanganku telah memberiku banyak
pelajaran yang tidak aku dapat di bangku kuliah.
Kembali
dengan aktivitas ku mengajar, hingga saat ini aku merasa bahwa aku sudah menjadi
orang yang benar-benar sudah dewasa, tak bisa anggap remeh dengan waktu,
kedisiplinanku pun diuji terus – menerus, keloyalitasanku pun semakin terasah
secara sempurna hingga pada satu titik kami diajarkan untuk memiliki integritas
dalam bekerja. Inikah hal yang kuinginkan selama ini?? Aku sendiri pun tidak
tahu jawabannya. Yang terpenting adalah bagaimana aku harus tetap menjalani dan
menikmatinya serta terus belajar dari apa yang sedang aku lakukan.
Kedengarannya
sangat lucu kalau ini seperti terjadi dalam dunia dongeng, aku merasa bahwa
hidupku berada dalam kendali kuda yang tak bisa aku kontrol dengan baik hingga
aku merasa berada dalam tempat yang gelap dan sunyi, sendiri, sepi,
merenung,kecewa, putus asa, hopeless, mudah tersinggung, dimanakah keberadaanku
sekarang? Seakan tak ada arah hidupku, masalah yang terus aku hadapi tak ada hentinya
menuntutku untuk berperang dengannnya, hingga pada satu masa aku merasa kalah
dengannya kemudian dia menertawaiku. Akankah hal itu kubiarkan terjadi? Tentu
tidak, setiap hari aku berhadapan dengannya dan sejatinya akulah yang membuat
masalah itu terasa rumit, disaat aku membuatnya rumit, disanalah dia akan
tertawa melihatku, betapa bodoh dan tololnya aku, sehingga aku harus dikelabui
oleh masalah yang sebenarnya bisa aku hadapi dengan mudah.
Aku
malu dengan mereka yang tidak sempurna secara fisik namun begitu hebat dalam
berkarya, lihatlah betapa beruntungnya diriku dibandingkan mereka, namun apa
yang sudah bisa aku perbuat? Aku hanya jadi beban buat kedua orangtuaku, saat
ini yang bisa aku lakukan ialah fokus dan fokus dalam kuliahku hingga nanti aku
bisa menjadi orang yang menjadi kebanggan buat keluargaku itulah keinginanku.
Yang pasti aku tahu satu hal bahwa Dia akan senatiasa menyertaiku apa, kapan,
bagaimana aku harus menjalani hidupku, sungguh masa depanku sudah ada. The
greatest love that i have only from you Jesus, thank you for your bless...
Komentar
Posting Komentar