MEMPERKUAT JATI DIRI TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI DASAR DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
Oleh
Porman Tiurmaida Simbolon
1201064
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.adapun landasan idiil pembangunan nasional ialah pancasila ,landasan ini juga terkait dengan pembangunan kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.Pada hakekatnya prinsip dasar pembangunan kesehatan ialah nilai kebenaran atau aturan pokok sebagai landasan utama untuk berfikir dan bertindak dalam pembangunan kesehatan ,prinsip dasar ini meliputi:
1.      DASAR PERIKEMANUSIAAN
Perlunya fundamental moral,terutama bahwa setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang berdasar ketuhanan Yang Maha Esa
2.      DASAR PEMBERDAYAAN DAN KEMANDIRIAN
Setiap orang dan masyarakat bersama dengan pemerintah berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,keluarga dan lingkungannya.
3.      DASAR ADIL DAN MERATA
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang setinggi – tingginya,agar dapat bekerja dan layak hidup sesuai dengan martabat manusia
4.      DASAR PENGUTAMAAN DAN MANFAAT
Penyelenggaraan upaya kesehatan bermutu perlu dilaksanakan dengan lebih mengutamakan pendekatan pemeliharaan ,peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Namun yang sangat kuat dirasakan ialah bahwa ternyata banyak upaya pembangunan kesehatan yang kurang berasaskan perikemanusiaan yang berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa,sehingga kurang mengutamakan kepentingan nasional dan rakyat banyak.
Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat.
Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu :
1.      Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
2.      Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3.      Peningkatan status gizi masyarakat.
4.      Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5.      Pengembangan keluarga sehat sejahtera
Permasalahan kesehatan yang sedang dihadapi saat ini
·         berdasarkan hasil survei demografi kesehatan indonesia 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup.
HASIL RISKESDA  2013
·          Sesuai dengan hasil riset kesehatan dasar 2013 meningkatnya Penyakit tidak menular (PTM) yang merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang. Data PTM dalam Riskesdas 2013 meliputi : (1) asma; (2) penyakit paru obstruksi kronis (PPOK); (3) kanker; (4) DM; (5) hipertiroid; (6) hipertensi; (7) jantung koroner; (8) gagal jantung; (9) stroke; (10) gagal ginjal kronis; (11) batu ginjal; (12) penyakit sendi/rematik. Data penyakit asma/mengi/bengek dan kanker diambil dari responden semua umur,dari umur ≥30 tahun, DM, hipertiroid, hipertensi/tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, penyakit ginjal, penyakit sendi/rematik/encok dan stroke ditanyakan pada responden umur ≥15 tahun.hal ini dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat,faktor stres,danpola diet yang salah
·         Proporsi RT di Indonesia menggunakan fasilitas BAB milik sendiri adalah 76,2 persen, milik bersama sebanyak 6,7 persen, dan fasilitas umum adalah 4,2 persen. Masih terdapat RT yang tidak memiliki fasiltas BAB/BAB sembarangan, yaitu sebesar 12,9 persen. Lima provinsi tertinggi RT yang tidak memiliki fasilitas BAB/BAB sembarangan adalah Sulawesi Barat (34,4%), NTB (29,3%), Sulawesi Tengah (28,2%), Papua (27,9%), dan Gorontalo (24,1%).
Proporsi RT yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved (kriteria JMP WHO–Unicef) di Indonesia adalah sebesar 58,9 persen. Lima provinsi tertinggi proporsi RT yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved adalah DKI Jakarta (78,2%), Kepulauan Riau (74,8%), Kalimantan Timur (74,1%), Bangka Belitung (73,9%), dan Bali (75,5%).
·         Penyakit menular yang dikumpulkan dalam Riskesdas 2013 berdasarkan media/cara penularan yaitu: 1) melalui udara (Infeksi Saluran Pernafasan Akut/ISPA, pneumonia, dan TB paru); (2) melalui makanan, air dan lainnya (hepatitis, diare)
·         Ditularkan melalui udara
Period prevalence Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk adalah 25,0 persen.
·         Ditularkan melalui makanan, air dan lainnya
Prevalensi hepatitis tahun 2013 (1,2%) dua kali lebih tinggi dibanding tahun 2007. Lima provinsi dengan prevalensi tertinggi hepatitis adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan.

·         Status gizi
prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9 persen (2010) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6 persen (tahun 2013)
Dari data dapat kita lihat bahwa permasalahan kesehatan di indonesia meningkat dari tahun ke tahun,bahkan munculnya berbagai masalah baru di saat masalah lama belum terselesaikan .
Apa saja jati diri /karakter yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan masyarakat
            Dalam peningkatan pembangunan kesehatan tentunya tidak terlepas dengan kualitas SDM tenaga kesehatannya,tidak bisa dipungkiri bahwa peran pengetahuan dan teknologi sangat menentukan keberhasilan atau kemajuan berbagai program pembangunan khususnya pembangunan di bidang kesehatan ,oleh karena itu sebagai salah satu tenaga kesehatan ,seorang ahli kesehatan masyarakat haruslah mempunyai kompetensi yang handal untuk menangani berbagai masalah kesehatan di Indonesia ,kompetensi yang harus dimiliki tenaga kesehatan masyarakat ialah “MIRACLE “,sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ketua IAKMI Pusat(Adang Bachtiar) bahwasanya seorang sarjana kesehatan masyarakat harus memiliki karakter miracle yang akan menjadi ujung tombak dalam peningkatan pembangunan kesehatan di Indonesia .
a)      M=managing
            Melakukan kerja sama dengan pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang diharapkan,sesuai dengan pengertiannya ,dengan adanya skill ini seorang tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk mampu melakukan kerja sama antar lintas sektoral dalam pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi saat ini.
b)      I=Innovator
            mampu menciptakan sesuatu hal yang baru dengan pemanfaatan sumber daya yang ada ,dengan adanya skill ini seorang tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk mampu membuat suatu karya dalam pemecahan masalah kesehatan sebagai contoh melakukan pemberdayaan potensi masyarakat untuk meningkatkan status ekonomi sebagaimana kita ketahui bahwa pemecahan masalah kesehatan tidak dapat dipisahkan dari pengaruh kondisi ekonomi masyarakat
c)      R=Researcher
            mampu meneliti atau mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan yang ada ,yang kemudian membuat solusi yang dapat memecahkan persoalan masalah kesehatan tersebut
d)     A=Apprenticer
            mampu menjadi seorang pelatih yang handal dalam memberdayakan masyarakat,dalam hal ini seorang tenaga kesehatan masyarakat benar-benar menjadi agen perubahan untuk masyarakat
e)      C=Communitarian
            mampu menjadi seorang yang memiliki jiwa bermasyarakat yang tinggi ,dalam hal ini seorang tenaga kesehatan masyarakat harus mampu memasuki berbagai aspek kebudayaan dalam suatu wilayah di masyarakat,sebagaimana kita ketahui masyarakat (community)merupakan sekelompok penduduk yang memiliki setidaknya satu kesamaan variabel/memiliki satu pandangan yang sama dan dipengaruhi oleh adat-istiadat oleh karena itu komunikasi yang baik sangat perlu untuk pemecahan masalah kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah.
f)       L=Leader
            menjadi seorang pemimpin yang  mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi,bertanggung jawab serta mampu membuat keputusan sesuai dengan musyawarah bersama ,sehingga persoalan masalah kesehatan dapat diselesaikan atau setidaknya diminimalisir.
g)      E=Educator
            mampu melakukan komunikasi yang baik,baik komunikasi verbal maupun non verbal untuk dapat mempengaruhi masyarakat dan mengubah pola pikir masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sesuai dengan pengertian pembangunan kesehatan itu sendiri.
Untuk mendapatkan karakter ini tidaklah mudah diperlukan kemauan dan kerja keras yang tinggi untuk terus belajar dan berkarya agar kedepannya tenaga kesehatan masyarakat mampu memajukan pembangunan kesehatan di indonesia ,oleh karena itu mulai saat ini karakter ini harus dipahami oleh setiap sarjana kesehatan masyarakat dan harus diperkuat sejak dini agar tenaga kesehatan masyarakat yang nantinya berhadapan dengan masyarakat langsung ,dapat melakukan sebuah terobosan baru dalam peningkatan pembangunan kesehatan di indonesia .
Dalam memperkuat karakter ini ,sejak dini tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk berpikir secara sistematis dalam menghadapi persoalan yang ada,berpikir secara sistematis dalam hal ini ialah harus terstruktur dan terarah pada satu tujuan yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain, adalah  proaktif mengembangkan dan menghasilkan ide-ide dan berpikir secara sistem (system thinking),proaktif mencari sumber dana pembangunan kesehatan, pemikiran ini sangat perlu dikarenakan menyelesaikan masalah kesehatan bukan lagi bertumpu pada budaya masa lampau yang mementingkan kesenangan pimpinan, saat ini tenaga kesehatan masyarakat haruslah lebih proaktif dalam melihat permasalahan kesehatan masyarakat.
Bagaimana karakter “MIRACLE “dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
            Sesuai dengan tujuan  utama dari pembangunan kesehatan, karakter MIRACLE yang harus dimiliki tenaga kesehatan masyarakat ini diharapkan mampu untuk melakukan perubahan dengan peningkatan kemampuan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri,mampu memberdayakan masyarakat dalam artian mampu mengajak masyarakat menjadi partner yang baik  untuk dapat berpartisipasi dalam peningkatan kesehatannya, merubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya tidak mau tahu mengenai kesehatannya menjadi peduli terhadap kesehatannya sendiri .
            Salah satu Tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,dengan adanya kemampuan atau kompetensi “MIRACLE” pada tenaga kesehatan masyarakat dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
            Disamping itu jika karakter ‘MIRACLE” ini benar-benar dikhayati oleh setiap insan tenaga kesehatan masyarakat indonesia ,persoalan kesehatan seperti data yang telah tercantum di atas yang terus mengalami peningkatan diharapkan mampu mengalami penurunan yang signifikan secara perlahan dari tahun ke tahun ,tanpa mengabaikan kerja sama antar lintas sektoral dan yang lainnya dalam memajukan pembangunan kesehatan di indonesia.       
Kesimpulan
            Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia sangatlah kompleks,berdasarkan beberapa data yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin banyaknya permasalahan kesehatan seperti peningkatan angka kematian ibu ,kurang gizi ,peningkatan penyakit tidak menular karena pola hidup yang tidak sehat dan lain-lain,oleh karena itu seorang tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk berpikir secara sistematis untuk proaktif menangani permasalahan kesehatan ,yang nantinya diharapkan memiliki kompetensi MIRACLE ,sebagai ujung tombak dalam memajukan pembangunan kesehatan di Indonesia yang sesuai dengan prinsip pembangunan.














DAFTAR PUSTAKA
1.      Hapasara HR.Pembangunan Kesehatan di Indonesia.Ed.1.Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press;2004.H.11-1
3.      Data SDKI angka kematian ibu [internet]2012[dikunjungi 01 Des 2014]
4.      Riset Kesehatan Dasar Indonesia[internet]2013[dikunjungi 03 Des 2014]
5.      Umar FA.Kesehatan Masyarakat teori dan aplikasi.Jakarta:Rajawali Pres;2013


Komentar

Postingan populer dari blog ini

penilaian status gizi kekurangan yodium

penilaian status gizi kekurangan yodium